
Pernah suatu ketika, pada bulan Ramadhan
penulis singgah di sebuah Masjid. Kebetulan, di masjid itu para pemuda, remaja
dan anak-anak sedang membaca Al Qur’an. Sebagai penyemangat dan syiar, mereka
menggunakan pengeras suara.
Ya, ada kebahagian di satu sisi melihat
keaktifan mereka dalam membaca Qur’an. Namun, ada juga rasa keprihatinan jika
menyimak bacaaan mereka. Terkesan asal. Makraj dan tajwid masih butuh belajar.
Jauh dari fasih. Dan, cara membaca mereka, baik cara berhenti maupun
melanjutkan bacaan tidak sesuai dengan kaidah-kaidah membaca Qur’an yang baik
dan benar.
Nah, pada tulisan kali ini penulis akan
membahas secara khusus mengenai Al Waqfu wal Ibtida’. Apa itu? Al Waqfu wal
Ibtida’ adalah cara berhenti dan melanjutkan...