PENTINGNYA MEMAHAMI AL WAQFU WAL IBTIDA’ DALAM MEMBACA AL QUR’AN

Pernah suatu ketika, pada bulan Ramadhan penulis singgah di sebuah Masjid. Kebetulan, di masjid itu para pemuda, remaja dan anak-anak sedang membaca Al Qur’an. Sebagai penyemangat dan syiar, mereka menggunakan pengeras suara. Ya, ada kebahagian di satu sisi melihat keaktifan mereka dalam membaca Qur’an. Namun, ada juga rasa keprihatinan jika menyimak bacaaan mereka. Terkesan asal. Makraj dan tajwid masih butuh belajar. Jauh dari fasih. Dan, cara membaca mereka, baik cara berhenti maupun melanjutkan bacaan tidak sesuai dengan kaidah-kaidah membaca Qur’an yang baik dan benar. Nah, pada tulisan kali ini penulis akan membahas secara khusus mengenai Al Waqfu wal Ibtida’. Apa itu? Al Waqfu wal Ibtida’ adalah cara berhenti dan melanjutkan...

DO’A KALAM QODIM : HARAPAN PARA PECINTA AL QUR’AN

DO’A KALAM QODIM : HARAPAN PARA PECINTA AL QUR’AN Bagi kalangan pesantren, TPQ dan pengajian kampung, Do’a Kalam Qodim adalah permohonan yang biasa disenandungkan sebelum ngaji Qur’an dimulai. Do’a dengan makna harapan yang begitu dalam. Do’a segenap cita dengan perantara kalam Ilahi. Do’a  yang  menyiratkan betapa tingginya fungsi dan keluhuran Al Qur’an bagi kehidupan singkat ini. كَلاَمٌ قَـدِيْمٌ لاَّ يـُمَلُّ سَـمَاعُهُ ۝ تَنَـزَّهَ عَـنْ قَـْولٍ وَّفِـعْلٍ وَّنِـيَّةِ بِهِ أَشْتَـفِيْ مِـنْ كُلِّ دَاءٍ وَّ نُوْرُهُ ۝ دَلِـيْلٌ لِّقَلْبِي عِـنْدَ جَهْلِيْ وَحَيْـَرتِيْ فَـيَا رَبِّ مَـتِّعْنِي بِسِرِّ حُـرُوْفِهِ ۝ وَنَـوِّرْ بِهِ قَلْبِـيْ وَسَـمْعِيْ وَمُقْلَتِيْ Simak teks latin dan terjemahan berikut : Kalamun...

Pesan Penting Abah Najib untuk Para Santri

Dalam sebuah kesempatan, di aula pondok Pesantren Al Fatah Banjarnegara, Gus Najib (begitu para santri lebih akrab memanggil KH. M. Najib Hasyim, allohuyarham), memberikan pesan terhadap kami. "Nek wis metu kang pondok, dadia kyai. Nek dagang, yo dadia Kyaine pedagang. Nek dadi petani, yo dadia kyaine wong tani, nek dadi tukang becak dadio kyaine tukang becak. Amarga dadi kyai kuwe ora kumudu duwe pondok, nganggo kupluk sarungan serbanan. Nang ndesa dadi panutan ngamalaken ilmu sing ulih Nang pondok senajan sethithik, iku yo kyai." Tegas Gus Najib dengan aksen jawa ngapak dan nada beliau yang khas. Kurang lebih dalam bahasa Indonesia, beliau berpesan, jika sudah di rumah sekembalinya dari pondok, jadilah kyai. Kalau jadi pedagang, jadilah...

Pages 3123 »
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
| - | |